Loading...

Desa Babakanmulya, 1 Agustus 2024 – Stunting, sebuah kondisi kronis yang menyebabkan anak-anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya, ini merupakan masalah serius yang perlu segera ditangani. Menurut Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui berbagai program dan kebijakan yang terintegrasi.
Dasar hukum ini menekankan pentingnya pencegahan stunting karena dampaknya yang luas terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak, yang pada akhirnya mempengaruhi produktivitas dan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan berkualitas sejak dini.
Di Desa Babakanmulya, Kecamatan Cigugur, Pemerintah Desa, Kader PKK, Posyandu, Puskesmas, penyuluh KB, dan relawan penyuluh zakat berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting dengan program inovatif bernama Dapur Gizi. Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi dan seimbang bagi anak-anak dan ibu hamil, sebagai upaya pencegahan stunting yang difokuskan untuk balita di bawah umur dua tahun dan ibu hamil yang terindikasi Kurang Energi Kronis (KEK).
Dapur Gizi beroperasi dengan melibatkan ibu-ibu di desa Babakanmulya untuk secara aktif berpartisipasi dalam penyediaan dan pengolahan makanan sehat dengan Program PMT (Pemberian Makan Tambahan) gratis yang didistribusikan tiap harinya. Program PMT ini telah melayani 21 balita dan 1 ibu hamil di Desa Babakanmulya; 6 (enam) balita di Dusun Cirabak, 6 (Balita) di Dusun Parenca, serta 9 (Sembilan) balita dan 1 (satu) ibu hamil di Dusun Tarikolot.
Ade Sudiana, Kepala Desa Babakanmulya, mengungkapkan, “Harapan kami diadakannya Dapur Gizi di Desa Babakanmulya bisa menangani angka stunting tidak hanya di skala lokal tetapi juga menjadi contoh untuk skala nasional.”
Ibu Leni Cahyani, Ketua TP PKK Desa Babakanmulya menyatakan, “Semoga dengan adanya Dapur Gizi, angka stunting di Desa Babakanmulya bisa berkurang dan bayi balita menjadi sehat. Serta masyarakat terkhusus orang tua yang memiliki bayi balita bisa mengenal gizi untuk anak-anaknya.”
Keberhasilan Program Dapur Gizi di Desa Babakanmulya menjadi contoh bahwa dengan inisiatif dan kolaborasi yang tepat, masalah stunting dapat diatasi secara efektif. Diharapkan program ini dapat direplikasi di desa-desa lain untuk membantu menurunkan angka stunting secara nasional. Penulis: Hasmiyati (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone).

Logo UIN